Karena kepekaan, seseorang memiliki kesempatan untuk mengetahui dunia sekitarnya dan batin. Kepekaan adalah kemampuan tubuh untuk merespon dan membedakan antara rangsangan eksternal dan internal. Fungsi ini dilakukan berkat sekelompok reseptor - otak, yang terhubung karena saraf bercabang di semua permukaan tubuh kita.
Reseptor bereaksi dan mengirimkan informasi ke otak. Pada saat menerima informasi, kita tahu bahwa airnya panas, makanannya panas, gulanya manis. Semua contoh di atas berhubungan dengan sensasi exteroceptive.
Apa itu sensitivitas exteroceptive?
Sensitivitas exteroceptive adalah kemampuan tubuh untuk merasakan sesuatu yang mempengaruhi reseptor luar kita. Artinya, itu adalah sensitivitas permukaan, yang bekerja dengan mengorbankan reseptor kulit dan selaput lendir.
"Exter" - diterjemahkan dari bahasa Latin berarti "luar". Tetapi karena setiap sensasi membangkitkan reaksi, seseorang dapat berbicara tidak hanya dari sensasi-sensasi exteroceptive, tetapi juga dari refleks-refleks.
Ada lima refleks utama yang terkait dengan sensitivitas eksternal:
- refleks kornea - diselidiki dengan menyentuh kapas pada kornea mata, yang seharusnya memerlukan penutupan kelopak mata;
- konjungtiva refleks - mereka menyentuh konjungtiva dengan flagela kapas, yang menyebabkan reaksi yang mirip dengan refleks kornea;
- refleks pharyngeal - dengan spatula menyentuh dinding faring, harus ada kontraksi muntah atau batuk;
- langit-langit lunak dengan sentuhan spatula
langit yang lembut, karena apa yang seharusnya naik; - refleks anal - kulit tertusuk di dekat anus, otot sirkular harus berkontraksi.
Kadang-kadang refleks ini mungkin tidak ada pada orang sehat sempurna.
Sensasinya sendiri juga memiliki klasifikasi tersendiri:
- remote - reseptor bereaksi terhadap stimulus yang terletak pada jarak ( penglihatan , pendengaran);
- kontak - reseptor bereaksi dengan kontak langsung dengan stimulus (rasa, sentuhan);
- indera penciuman - adalah sensasi menengah.