Imajinasi sebagai proses mental

Imajinasi, sebagai proses mental, mengimplikasikan penciptaan citra baru melalui pengalaman yang sudah ada. Citra yang menciptakan imajinasi seseorang, pada dasarnya, tidak ada pada saat ini, tetapi di masa depan mereka dapat sepenuhnya terwujud.

Imajinasi, sebagai proses kognitif mental, didasarkan pada transformasi pengetahuan dan kesan seseorang. Semakin kompleks dan tidak dapat dimengerti situasinya, semakin besar peran dan pentingnya imajinasi.

Karakteristik imajinasi sebagai proses mental

Imajinasi diperlukan bagi setiap orang untuk melakukan kegiatan profesionalnya. Ini juga memiliki pengaruh yang kuat pada emosi dan perasaan setiap orang. Selain itu, imajinasi mengambil bagian langsung dalam pengembangan kepribadian .

Jenis-jenis imajinasi:

  1. Pasif . Pilihan paling sederhana yang muncul adalah sederhana, tanpa keinginan seseorang. Paling sering muncul dalam mimpi, dan berubah sendiri.
  2. Aktif . Orang semacam ini menggunakan aktivitas tertentu untuk membangun gambar tertentu. Orangnya telah menggunakannya sejak kecil ketika bermain.
  3. Rekreasi . Menerapkannya pada persepsi mental suatu objek dengan deskripsi, misalnya, saat membaca buku.
  4. Kreatif . Mereka menggunakannya selama aktivitas kreatif mereka untuk menciptakan gambar baru.

Peran imajinasi dalam proses kreatif dan bekerja

  1. Membantu merepresentasikan dan menggunakan gambar realitas.
  2. Meningkatkan keadaan emosional dan psikologis.
  3. Ini memungkinkan seseorang untuk mengontrol dan mengatur persepsi, perhatian, ingatan, ucapan, dan emosi .
  4. Anehnya, tetapi bakat manusia diperkirakan justru oleh luasnya imajinasi dan individualitasnya.
  5. Berkat imajinasi, seseorang memiliki kesempatan untuk merencanakan masa depan dalam pikiran, dengan memanipulasi gambar.