Diet nutrisi ibu menyusui menyediakan pembatasan besar, karena semua produk yang dikonsumsi jatuh ke dalam ASI dan dapat memiliki efek negatif pada tubuhnya, menyebabkan peningkatan penyerangan dgn gas beracun dalam usus dan reaksi alergi. Jika seorang wanita atau bayi memiliki kecenderungan alergi, maka diet ibu muda akan menjadi lebih ketat.
Alergi dalam menyusui
Sebagian besar wanita dengan alergi memiliki eksaserbasi selama kehamilan dan menyusui. Munculnya reaksi alergi dapat diprediksi pada anak-anak yang kerabat dekatnya menderita berbagai jenis alergi. Alergi pada bayi dapat memanifestasikan dirinya dalam bentuk ruam, kulit gatal, sering tinja hijau cair. Manifestasi kulit dari alergi pada bayi dapat berupa pengelupasan, krusta di kepala, kemerahan pada area kulit (intertrigo). Reaksi alergi terhadap GV pada anak paling sering terjadi jika ibu memecah diet dan mengkonsumsi makanan tertentu (buah jeruk, coklat, buah, produk susu).
Menu ibu menyusui untuk alergi
Cara utama untuk menyingkirkan ibu Anda dan menjaga anak Anda dari alergi adalah dengan mematuhi diet yang hypoallergenic untuk menyusui . Diet ibu harus terdiri dari bubur di atas air, sup diet tanpa menggoreng pada kaldu kedua, apel putih atau hijau dalam bentuk hati, kefir lemak rendah dan keju cottage, buah-buahan dan sayuran warna putih atau hijau diperbolehkan dari produk susu. Dari diet harus dikeluarkan
Pengobatan alergi pada laktasi
Jika ibu menyusui memiliki manifestasi alergi, maka perlu untuk melawan mereka, karena kompleks imun yang terbentuk yang terbentuk di tubuh ibu dapat ditularkan ke bayi melalui ASI, dan dengan demikian memprovokasi perkembangan alergi pada anak. Obat-obat utama dalam hal ini adalah sorben (atoxyl, batu bara putih, smect), mereka tidak berbahaya bagi anak dan memiliki efek positif. Antihistamin generasi baru tidak berbahaya bagi bayi dan sangat efektif untuk alergi.