Daging domba - baik dan buruk

Domba dijinakkan oleh manusia di Eurasia pada zaman kuno (sekitar 8 ribu tahun yang lalu). Sejak itu, salah satu tujuan membiakkan domba domestik (baik, dan domba jantan) adalah untuk mendapatkan daging domba mereka. Dari produk ini Anda bisa menyiapkan berbagai hidangan lezat.

Apakah daging domba berguna?

Tentu saja, mungkin untuk mengajukan pertanyaan ini, tetapi perlu dicatat bahwa bagi banyak orang di seluruh dunia, domba adalah salah satu produk daging utama dan bahkan yang paling banyak digunakan. Ini merupakan bagian integral dari budaya dan praktik makanan tradisional.

Para pengamat berbagai diet akan memberi tahu Anda apakah daging domba dapat dianggap sebagai daging diet atau bukan, dan apakah sifatnya yang berguna.

  1. Lemak domba cukup refraktori, namun, lemak daging domba 3 kali lebih sedikit daripada daging babi, dan 2 kali lebih sedikit daripada daging sapi. Dan ini berarti bahwa domba rendah lemak praktis mengandung jumlah minimum kolesterol .
  2. Domba juga mengandung lesitin, yang diperlukan untuk tubuh manusia, zat ini mengoptimalkan sistem pencernaan dan menstabilkan pertukaran kolesterol dalam darah, yang secara signifikan mengurangi risiko masalah aterosklerotik. Memasukkan daging kambing secara teratur dalam menu adalah profilaksis yang efektif untuk sistem kardiovaskular.
  3. Domba mengandung zat yang sangat berguna untuk tubuh manusia: vitamin (terutama kelompok A dan B), asam folat, kolin dan berbagai elemen berharga (besi, seng, selenium dan senyawa tembaga, serta fosfor, natrium, kalium, magnesium, mangan dan kalsium). Besi meningkatkan darah, selenium meningkatkan aktivitas keseluruhan, seng sangat berguna untuk pria.

Hidangan dari domba muda rendah lemak direkomendasikan untuk dimasukkan dalam berbagai diet, termasuk, dan bagi mereka yang ingin membangun diri.