Museum Tekstil


Kota Indonesia Jakarta telah lama menjadi tempat favorit untuk bersantai dengan wisatawan asing. Kota metropolis yang dinamis dan modern ini telah mengumpulkan semua yang terbaik yang dapat Anda lihat di Asia Tenggara. Hotel dan restoran lokal sama sekali tidak kalah dengan hotel-hotel Singapura dan Thailand yang megah, dan penduduk perkotaan sama ramah dan ramah seperti di Kamboja dan Filipina. Selain infrastruktur wisata yang berkembang dengan baik, Jakarta terkenal dengan banyak atraksi menarik , termasuk Museum Tekstil yang unik. Mari kita bicara lebih banyak tentang itu.

Informasi umum

Pintu-pintu Museum Tekstil di Jakarta pertama kali dibuka untuk pengunjung pada tanggal 28 Juni 1978. Adapun bangunan itu sendiri, dibangun seawal awal abad ke-19. seorang pengusaha Perancis. Selama bertahun-tahun, rumah telah berganti pemiliknya lebih dari sekali, disewakan dan bahkan berfungsi sebagai kantor utama "Front Keamanan Rakyat" selama perang kemerdekaan 1945-1947. Meskipun sejarah panjang dan sulit, bangunan itu masih diserahkan kepada pihak berwenang setempat, dengan dukungan yang salah satu museum terbaik di Indonesia kemudian didirikan.

Tujuan utama Museum Tekstil adalah untuk melestarikan budaya dan tradisi orang - orang yang kaya , karena bahan ini telah lama digunakan oleh orang Indonesia dalam banyak ritual dan upacara. Selain itu, koleksi museum menceritakan semua pengunjung sejarah penciptaan dan pengembangan kerajinan yang sulit ini melalui berbagai seminar dan ceramah.

Apa yang menarik tentang Museum Tekstil di Jakarta?

Hal pertama yang harus Anda perhatikan sebelum memasuki museum adalah eksteriornya yang luar biasa indah. Bangunan ini dibuat dalam gaya neoklasik dengan elemen baroque. Di belakang bangunan utama ada juga taman kecil dengan berbagai tanaman dari mana pewarna alami sebelumnya diekstraksi. Di bawah naungan pepohonan yang tersebar ada bangku-bangku yang nyaman di mana Anda dapat menikmati aroma segar dedaunan dan bersantai setelah tamasya yang mempesona.

Adapun struktur museum, itu dibagi menjadi beberapa ruang pamer, di mana sampel terbaik dari tekstil Indonesia disajikan. Salah satu ruangan diisi dengan segala macam alat dan adaptasi untuk produksi mekanik dan sulaman manual. Perwakilan dari kaum hawa ini tertarik pada pelajaran yang diadakan di museum, di mana penjahit profesional akan menunjukkan dan mengajarkan teknik batik. Harga satu pelajaran untuk penduduk lokal sekitar 3 cu, untuk turis asing hampir dua kali lebih mahal - 5,5 cu.

Bagaimana menuju ke sana?

Museum tekstil di Jakarta adalah salah satu atraksi utama kota, sehingga tidak mengherankan bahwa ribuan wisatawan dari seluruh dunia mengunjunginya setiap tahun. Temukan bangunan museum ini cukup sederhana:

Museum ini buka dari Selasa hingga Minggu dari 9:00 hingga 15:00. Biaya 1 tiket dewasa - $ 0,5, untuk siswa - $ 0,2, untuk anak di bawah 16 tahun - $ 0,15.