Taman Sari


Taman Sari - "istana air", atau "benteng di atas air" - salah satu tempat wisata paling terkenal di Yogyakarta . Terlepas dari kenyataan bahwa hari ini istana Sultan dalam keadaan setengah hancur, banyak wisatawan datang untuk mengagumi mereka secara teratur.

Istana Taman Sari adalah bagian dari kompleks istana Yogyakarta yang indah, yang sejak tahun 1995 adalah Situs Warisan Dunia UNESCO.

Sedikit sejarah

Pembangunan istana dimulai pada tahun 1758, pada masa pemerintahan Khamengkubvono I - sultan pertama di Jogjakarta. Para penulis proyek adalah arsitek Portugis dari kota Batavia. Ada sebuah legenda bahwa pada tahun 1765, ketika konstruksi selesai, Sultan (yang lain, putranya) memerintahkan eksekusi para arsitek yang mengawasi konstruksi, sehingga lokasi dari banyak lorong dan ruang tersembunyi tetap menjadi rahasia bagi semua kecuali sultan sendiri.

Pada tahun 1812, ketika pasukan kolonial Inggris menginvasi tanah-tanah ini, sebagian bangunan hancur, dan banyak tanah diduduki oleh penduduk setempat untuk bangunan mereka sendiri.

Pada 1867, sebagai akibat gempa, istana kembali menderita. Pada saat itu, itu tidak lagi digunakan. Pemulihan kompleks selesai pada awal 70-an abad terakhir, dan hanya sebagian dari itu dipulihkan.

Arsitektur kompleks

Seluruh wilayah kompleks istana dapat dibagi secara kondisional menjadi 4 bagian:

Total ada 59 bangunan di wilayah istana. Dalam gaya arsitektur bangunan terasa terasa pengaruh Portugis.

Istana memiliki sistem limbah yang rumit; danau buatan "bergizi" dan kolam, dan air mancur. Itu juga diperuntukkan bagi para selir: ketika mereka sedang berenang, mengamati sultan dari jendela menara, dia bisa memilih siapa yang ingin mandi malam yang diinginkannya malam ini.

Gerbang Timur dan Barat yang mengarah ke kompleks telah dipulihkan; Timur hari ini adalah pintu masuk utama ke wilayah istana. Wilayahnya sangat hijau - namanya Taman Sari, yang diterjemahkan sebagai "taman yang indah", istana itu memang layak.

Masjid bawah tanah juga dilestarikan. Sebelumnya, itu disembunyikan oleh perairan danau, dan itu mungkin untuk masuk ke dalamnya hanya melalui terowongan bawah tanah. Hari ini danau telah mengering.

Acara di Istana

Pada akhir pekan dan hari libur, dua kali sehari - di pagi dan sore hari - pertunjukan wayang kulit tradisional Indonesia diadakan di wilayah istana.

Bagaimana caranya menuju ke kompleks?

Anda bisa menuju ke Taman Sari dengan bus Transjogja №№ 3A dan 3B. Anda harus turun di halte Jl. MT Haryono, dari mana istana harus melewati sekitar 300 m lebih. Biaya mengunjungi Taman Sari adalah sekitar $ 1,2. Istana ini buka tujuh hari seminggu, dari 9:00 hingga 15:00.