Klasifikasi perasaan dan emosi

Perasaan dan emosi manusia sangat serbaguna. Mereka adalah kepentingan yang diakui secara universal dalam kehidupan manusia, tetapi klasifikasi perasaan dan emosi memiliki beberapa tipe. Setiap ilmuwan, berusaha memberi mereka klasifikasi yang tepat, membedakan pada karakteristik dan karakteristik tertentu.

Jadi, menurut klasifikasi psikolog Amerika Isard, emosi termasuk keadaan psikologis seperti: kejutan, rasa bersalah, penderitaan, minat, ketakutan, sukacita, rasa malu, dll.

Perasaan, pada gilirannya, adalah bentuk paling kompleks dari aliran proses emosional dalam aktivitas vital setiap orang. Dan jika kita mempertimbangkan perasaan emosi di bawah sudut seperti itu, mereka terdiri dari komponen konseptual dan emosional.

Dengan demikian, organ-organ indera adalah organ-organ khusus, yang membantu sistem saraf manusia mampu menerima berbagai rangsangan dari lingkungan internal dan eksternal. Orang itu merasakan iritasi ini sebagai sensasi.

Iritasi yang mempengaruhi indra seseorang, mempengaruhi jalannya proses emosionalnya.

Klasifikasi organ sensorik

Tergantung pada asal dan strukturnya, indra dibagi menjadi:

  1. Penglihatan dan indra penciuman. Sel reseptor mereka berkembang dari lempeng saraf embrionik.
  2. Organ-organ rasa dan keseimbangan. Sel-sel epitel sensorik adalah elemen pengindraannya. Ini adalah indra perasa sekunder dari indra.
  3. Sentuh. Organ-organ sensorik ini tidak memiliki sistem struktur yang jelas.

Mari kita menganalisa bagaimana klasifikasi perasaan dan emosi tergantung pada kebutuhan yang berbeda dari seseorang.

Jadi, emosi dan perasaan dibedakan:

  1. Estetis.
  2. Moral.
  3. Praktis.
  4. Intelektual.
  5. Pendidikan tinggi.

Dengan demikian, klasifikasi perasaan seseorang tergantung pada kebutuhan sosialnya, misalnya, cinta ibu pertiwi, dapat dikaitkan dengan perasaan yang lebih tinggi. Mereka bertanggung jawab atas kebutuhan sosial manusia yang lebih tinggi.

Moral dimanifestasikan dan bergantung pada hubungan interpersonal. Orang itu mengalami perasaan moral, baik kepada orang lain, dan untuk sendiri. Misalnya, cinta, hati nurani, persahabatan.

Perasaan praktis adalah berbagai pengalaman (kerja dan bidang kegiatan lainnya).

Intelektual menemukan ekspresi mereka ketika seseorang mengalami kejutan atau kegembiraan, belajar sesuatu yang baru. Perasaan estetika disebabkan oleh menonton sesuatu yang indah, menginspirasi.

Perlu dicatat bahwa perasaan dan emosi tidak memiliki batasan ekspresi mereka. Jadi, seseorang dapat mengalami ambivalensi perasaan (yaitu, dalam sekejap dan mengagumi seseorang, tetapi pada saat yang sama mengutuk orang yang sama untuk sesuatu yang lain).