Tahapan Pengembangan Manusia

Orang dilahirkan di dunia ini dan mati. Dalam perjalanan hidup, seseorang berubah atau, dengan kata lain, berkembang.

Mari kita perhatikan tahapan utama perkembangan mental individu manusia.

Perkembangan tubuh manusia dimulai dari saat pembuahan, ketika sel ayah dan ibu bergabung. Sebagai bagian dari perkembangan tubuh manusia yang baru terjadi di dalam rahim ibu, periode prenatal dan postnatal dipilih.

Pada periode intrauterin (prenatal), dua fase dapat diidentifikasi: embrio (hingga 3 bulan) dan janin (dari 3 sampai 9 bulan). Tentu saja, dapat dikatakan bahwa perkembangan mental terjadi selama periode ini. Pada dasarnya, itu tergantung pada gaya hidup, nutrisi, serta kondisi fisik dan mental ibu, dengan mempertimbangkan semua faktor yang mempengaruhinya.

Tahapan perkembangan postnatal dari jiwa manusia

  1. Pada detik-detik pertama kelahiran dan napas pertama seorang anak, kehidupan yang relatif independen dimulai untuknya. Adaptasi tubuh ke lingkungan. Pengetahuan anak tentang dunia dilandaskan pada dasar genetik dan menerapkan program genetika, berkat transformasi kompleks yang terjadi dalam tubuh dan jiwa. Psikologi (baik usia dan umum) dikenal untuk berbagai pendekatan yang sepenuhnya rasional terhadap sistematisasi tahapan dan fase perkembangan manusia hingga masa dewasa kehidupan.
  2. Hingga usia 20-25 tahun, perkembangan mental kepribadian secara langsung berkaitan dengan pertumbuhan fisik. Perkembangan lebih lanjut tidak berhenti, hanya perubahan fisik dalam tubuh yang lebih lambat dan tidak terlihat seperti sebelumnya.
  3. Periode dari 20-25 hingga 55-60 dapat dianggap matang (pada gilirannya, tahap ini juga dapat dibagi menjadi beberapa fase).
  4. Setelah 60 tahun, tubuh manusia mulai berkembang tanpa sadar (yaitu, berangsur-angsur menjadi tua). Perubahan biofisik semacam itu, tentu saja, menentukan perubahan-perubahan dalam jiwa.

Kesimpulan

Secara umum, Anda dapat melihat yang berikut ini. Dalam proses perkembangan manusia, sifat kebutuhannya berubah, baik yang vital maupun sosio-kultural. Bayi didominasi oleh kebutuhan vital sederhana yang terkait dengan biologi dasar fungsi (nutrisi, pernapasan, tidur, dll.). Kebutuhan fisiologis yang lebih kompleks terkait dengan asimilasi berbagai nutrisi, dengan pergerakan dalam ruang, pertumbuhan dan perkembangan, serta kinerja acak dan independen dari fungsi fisiologis yang teratur terbentuk secara bertahap. Sudah di tahun pertama kehidupan, anak mulai membentuk kebutuhan kognitif dan kebutuhan untuk komunikasi. Perubahan lebih lanjut dalam perkembangan sosial dan komunikatif mencakup periode yang panjang, termasuk kehidupan yang dewasa dari individu.

Bentuk-bentuk tertinggi pengembangan pribadi adalah perwujudan dan pencapaian kreatif, akumulasi dan pemahaman pengetahuan baru, penciptaan dan pemahaman keterlibatan dalam nilai - nilai budaya, pengejaran orientasi spiritual dan moral tertentu.