Styles of Conflict Behavior

Kebanyakan orang mencoba menyelesaikan konflik dengan damai atau menghindarinya. Tetapi ada situasi ketika tidak mungkin untuk keluar dari perbedaan dan masalah secara memadai. Untuk memahami bagaimana berperilaku dalam situasi masalah tertentu, Anda perlu membiasakan diri dengan model-model perilaku konflik dan mencoba untuk menghindari masalah.

Ada beberapa klasifikasi gaya perilaku masalah. Mari kita bahas yang paling umum:

1. Kekuatan gaya. Jenis perilaku konflik ini adalah memaksakan kehendak seseorang dan menyelesaikan konflik dengan kekerasan. Biasanya diterapkan dari sisi lawan terkuat, itu berarti kekuatan fisik dan status sosial. Manajemen kekuasaan dari perilaku konflik tampaknya sangat efektif, tetapi sebenarnya tidak. Sumber konflik tidak dihilangkan, tetapi hanya meredam untuk sementara waktu. Subordinat, peserta yang lebih lemah dapat memendam keluhan dan dia akhirnya akan memanifestasikan dirinya.

2. Evasion dari konflik. Gaya perilaku kepribadian konflik ini dapat diterapkan jika:

3. Kompromi. Gaya ini terdiri atas konsesi parsial kepada lawan. Ini memungkinkan Anda dengan cepat dan mudah menyelesaikan konflik. Strategi perilaku konflik ini memiliki sejumlah sisi negatif. Pertama, para pesertanya memiliki rasa kehilangan, karena mereka harus membuat konsesi, dan kedua, solusi kompromi menghalangi klarifikasi asal masalah, ketiga, gaya ini tidak menyelesaikan masalah hubungan negatif antara pihak yang bertikai.

4. Kerjasama. Ini didasarkan pada solusi bersama masalah, yang akan nyaman bagi semua pihak yang bertikai. Gaya perilaku ini merupakan strategi idealis dan sering menemukan aplikasi dalam penyelesaian perilaku konflik di Indonesia organisasi.

5. Koeksistensi damai. Gaya perilaku konflik ini digunakan dalam kasus ketika kerjasama tidak dapat dicapai karena kedalaman konflik, tetapi pada saat yang sama kerjasama yang relatif aman diperbolehkan.

Jalan keluar terbaik dari situasi masalah adalah mencegahnya dengan mencegah perilaku konflik. Setiap orang memutuskan sendiri bagaimana menyelesaikan konflik. Ketika memilih, perlu untuk mendekati setiap situasi secara individual. Untuk solusi optimal, hati-hati mempelajari posisi lawan, cari tahu penyebab kesalahpahaman dan temukan solusi yang saling menguntungkan untuk jalan keluar dari konflik.