Naluri herd

Manusia (lebih tepatnya Homo Sapiens) adalah makhluk sosial, bagaimanapun, seperti, pada dasarnya, jenis primata lainnya. Tampaknya kita begitu jauh dari mereka dalam proses evolusi, pembangunan berbagai peradaban, akumulasi pengetahuan dan nilai-nilai kolektif, termasuk spiritual dan moral.

Namun, tidak semua manifestasinya secara radikal berbeda dari primata lainnya, yang pada umumnya normal. Tidak perlu menolak organisasi sosial dan biologis Anda sendiri (dan, apalagi, untuk melawannya), itu bodoh dan berbahaya.

Di antara berbagai fenomena perilaku kolektif orang, ada juga yang ambigu sebagai naluri kelompok . Fenomena sosial yang menarik ini dipelajari oleh berbagai ilmu, di berbagai bidang pengetahuan, dari sudut pandang dan posisi yang berbeda.

Apa itu insting kelompok?

Representasi duniawi sehari-hari dari manusia budaya rata-rata tentang perasaan kawanan pada orang kebanyakan negatif, yang, pada kenyataannya, juga merupakan manifestasi dari kebinatangan. Sebagian besar orang tidak perlu memiliki pendapat tentang subjek atau konfirmasi nyata apa pun, mereka memiliki cukup pendapat yang diungkapkan oleh beberapa orang yang berwenang. Keadaan pikiran yang demikian dalam masyarakat dan berbagai kelompok sosial-budaya (termasuk kelompok-kelompok subkultur dan kontra budaya) secara aktif digunakan oleh media, iklan, teknologi politik, pemimpin publik dari tipe dan tingkat tertentu.

Di sini, beberapa psikolog mengatakan, bahwa naluri kelompok itu buruk, yah, semua orang mempercayainya, tidak benar-benar memikirkannya.

Tentu saja, untuk mengulangi dan menyiarkan pikiran seseorang, tidak memiliki pikiran sendiri, bagi sebagian orang itu lebih nyaman. Namun tidak selalu.

Perlu dicatat bahwa ada manifestasi-manifestasi kompleks dari herditas pada orang-orang yang tidak dapat dinilai dengan tegas.

Apa yang dimaksud dengan "plus"?

Tentu saja, keadaan bergairah dari orang banyak (di mana ia bertindak sebagai organisme tunggal) harus dianggap sebagai manifestasi ekstrim dari naluri kelompok, seperti yang dikatakan oleh lagu biopsikosis dengan nama yang sama, sangat berbakat.

Namun, dalam dewan kekerabatan, dalam beberapa kasus dan situasi, komponen pragmatik-positif juga dapat diidentifikasi. Misalnya, kemungkinan besar, Anda (dan sebagian besar orang normal lainnya) tidak akan menyusuri jalan pegunungan, jika para ahli memperingatkan tentang kemungkinan terjadinya longsoran salju.

Jika kita memikirkannya, kita akan mengerti bahwa kadang-kadang naluri kelompok membantu orang bertahan hidup dan melakukan tindakan yang menyelamatkan hidup dan dibenarkan secara sosial. Sayangnya, tindakan seperti itu tidak selalu dianggap bermoral. Penting untuk memiliki pikiran yang "dingin", juga rasa kebebasan dan pedoman moral yang jelas.