Bordir monokrom

Popularitas bordir monokrom telah berkembang pesat selama sepuluh tahun terakhir. Gambar yang dibuat dengan bantuan sulaman kontur dan monokrom, sekilas, tampak lebih sederhana daripada pekerjaan yang dilakukan dalam berbagai warna. Fitur bordir monokrom adalah gaya dan ekspresi yang unik. Gambar ini sangat bagus untuk mendekorasi ruangan apa saja dan sebagai hadiah.

Para ahli mengatakan bahwa jenis menjahit ini sangat kuno. Itu digunakan di Mesir kuno. Puncak popularitas bordir monokrom dan kontur jatuh pada Abad Pertengahan. Pada periode dari abad ke-13 hingga abad ke-16, banyak wanita bangsawan dari berbagai negara Eropa menyukai kerajinan tangan ini.

Perbedaan utama antara bordir monokrom adalah bahwa satu warna dasar digunakan dalam pekerjaan. Makanya nama jenis pekerjaan ini. Atas dasar warna dasar, beberapa nuansa digunakan dalam bordir monokrom, yang membuat karya menjadi beragam. Palet warna untuk bordir dipilih sebagai berikut: warna hitam dan putih ditambahkan ke warna dasar. Dengan demikian, wanita yang berkulit mendapat berbagai warna yang berbeda satu sama lain dengan satu atau lebih nada. Hitam dan putih dapat dicampur dengan benar-benar semua warna, oleh karena itu, palet yang dihasilkan ternyata kaya dan harmonis.

Ketika datang ke bordir monokrom, needlewomen membedakan beberapa jenis utamanya: bordir kontur, pekerjaan hitam dan jahitan silang monokrom. Masing-masing gaya ini memiliki karakteristik kinerjanya sendiri, tetapi setiap jenis kontur dan bordir monokrom dibuat sesuai dengan skema.

  1. Bordir kontur. Gaya ini cukup sederhana dalam kinerjanya, tetapi memiliki ekspresif khusus. Dalam sulaman, teknik khusus digunakan - "menghitung salib". Fitur utama dari bordir monokrom jenis ini adalah penciptaan hanya garis luar objek. Dalam karya-karyanya ada pernyataan tertentu, yang membuatnya lebih asli. Skema sulaman monokrom ini dapat dengan mudah dibuat secara independen, hanya menggunakan imajinasi Anda sendiri.
  2. Pekerjaan gelap. Bordir dalam gaya hitam diciptakan atas dasar dua warna - hitam dan putih. Dalam gaya ini, teknik "jarum kembali" digunakan. Jahitan, baris demi baris mengisi kain, membentuk pola hitam dan putih. Dalam gaya hitam, kadang-kadang jahitan silang monokrom digunakan - ini cocok untuk mengisi beberapa elemen besar dari gambar.
  3. Jahitan silang monokrom. Gaya ini adalah yang paling sulit dan telaten. Menggunakan utas satu skema warna memungkinkan Anda membuat gambar yang rumit. Bordir monokrom dengan salib berarti mengisi seluruh kain dengan warna. Semua elemen gambar dibuat dengan benang, bagian putih dari kain tidak ada dalam karya.