Tahapan perkembangan jiwa

Dari lahir hingga periode kepribadian matang, masing-masing dari kita mengalami jalan perkembangan psikologis yang sulit. Jadi, mengingat jiwa bayi dalam 12 bulan pertama hidupnya, bersama dengan tahap perkembangannya dalam 10 tahun, pasti orang dapat melihat perubahan kualitatif dan kuantitatif. Setiap tahap perkembangan mental setiap makhluk hidup berbeda dalam banyak karakteristik, yang akan dibahas di bawah ini.

Tahapan perkembangan jiwa dan perilaku

Dalam perkembangan evolusioner jiwa membedakan tiga tahap pembentukannya:

  1. Tahap sensori perkembangan jiwa, di mana fungsi reflektif telah menjadi bermacam-macam karena evolusi daerah otak.
  2. Tahap perseptual perkembangan jiwa mencakup semua mamalia. Pada tahap ini ada refleksi dari berbagai sifat yang melekat pada objek yang sama. Jadi, contoh nyata adalah cara seekor anjing mengenali pemiliknya dengan satu suara, bau atau pakaiannya.
  3. Tahap intelektual perkembangan jiwa melekat pada manusia dan kera. Ini adalah tahap pemikiran. Primata memiliki otak yang berkembang dengan baik dan pada saat yang sama aktivitas mental lebih kompleks daripada pada hewan lain.

Tahapan perkembangan jiwa manusia

Paranormal setiap makhluk hidup sangat beragam dalam strukturnya dan kompleks dalam manifestasinya. Sedangkan untuk seseorang, ada tiga kelompok utama fenomena mental:

Ketika datang ke sifat mental, mereka dipahami oleh entitas tertentu yang dicirikan oleh stabilitas mereka sendiri. Formasi ini memberikan tingkat aktivitas dan perilaku yang kuantitatif dan kualitatif, yang khas untuk seseorang. Jika kita berbicara tentang setiap properti psikis secara terpisah, maka itu dibentuk selangkah demi selangkah dan merupakan semacam hasil dari aktivitas reflektif otak. Sehubungan dengan fakta bahwa individu dicirikan oleh persepsi individu dunia, sifat-sifat karakternya menjadi bermacam-macam.

Sedangkan untuk keadaan mental, tingkat aktivitas mental ini membuat dirinya merasa selama periode peningkatan atau penurunan aktivitas pribadi. Setiap hari kita mengalami berbagai kondisi mental dan mereka muncul tergantung pada situasi di mana kita harus bekerja, waktu dan faktor fisiologis.

Proses mental memiliki awal dan akhir dan memanifestasikan dirinya dalam bentuk reaksi. Hal ini disebabkan oleh faktor eksternal dan iritasi sistem internal kita. Berkat proses ini, pengetahuan terbentuk.