Klasifikasi penyakit peradangan wanita
Semua gangguan ginekologis, disertai dengan proses inflamasi dalam sistem reproduksi, biasanya dibedakan tergantung pada kursus, asal, lokalisasi.
Jadi, dengan alurnya, biasanya:
- akut (durasi 2-3 minggu);
- subakut (gejala gangguan tersebut diamati selama 6 minggu);
- kronis (manifestasi penyakit dapat diamati selama lebih dari satu setengah bulan).
Tergantung pada asalnya, biasanya dibedakan antara penyakit spesifik dan nonspesifik.
Untuk penyakit inflamasi spesifik yang mempengaruhi alat kelamin wanita biasanya termasuk klamidia, tuberkulosis, serta gonore, trikomoniasis, dan infeksi herpetik.
Di antara penyakit peradangan nonspesifik yang mempengaruhi organ kelamin perempuan, yang paling sering ditemui adalah yang disebabkan oleh efek pada sistem reproduksi staphylococci, streptococci, Escherichia, Pseudomonas aeruginosa dan Proteus.
Tergantung di mana fokus inflamasi itu sendiri terlokalisasi, penyakit pada bagian bawah dari sistem reproduksi ( vulvitis, colpitis, bartholinitis, endocervicitis ) dan bagian atas ( endometritis, metroendometritis, parametritis, salpingo-oophoritis ) dibedakan. Juga, jenis gangguan terakhir sering disebut penyakit radang pada organ panggul.
Faktor apa yang mentakdirkan pengembangan pelanggaran semacam itu?
Tergantung pada asal-usul penyebab yang menyebabkan perkembangan proses inflamasi, adalah kebiasaan untuk mengisolasi yang eksogen dan endogen.
Aborsi, skrap, probing, hysterosalpingography, dan persalinan yang sering dapat diklasifikasikan sebagai yang pertama.
Penyebab endogen termasuk gangguan hormonal, imunodefisiensi, anomali dalam perkembangan organ genital, kesenjangan seksual yang menganga, penyakit kronis (diabetes mellitus).
Bagaimana diagnosis penyakit radang di alat kelamin perempuan dilakukan?
Dalam menentukan proses peradangan dalam sistem reproduksi, pertama-tama perhatikan munculnya gejala berikut:
- nyeri pada palpasi di sepertiga bawah perut;
- nyeri di zona pelengkap uterus;
peningkatan suhu tubuh menjadi 38,4; - munculnya cairan patologis dari rongga vagina.
Ketika merujuk ke dokter dengan simtomatologi ini, dia diberikan swab untuk mikroflora, tes darah umum, urin, ultrasound. Hanya setelah penyebabnya ditetapkan, pengobatan diresepkan.
Peran penting dalam terapi penyakit peradangan yang mempengaruhi organ kelamin perempuan dimainkan dengan pencegahan: pemeriksaan rutin, kepatuhan terhadap aturan kebersihan pribadi.