Museum Nasional Bhutan


Jika Anda memutuskan untuk mengunjungi biara Dunze-lakhang di kota Paro , maka jangan lewatkan kesempatan untuk memesan tamasya ke Museum Nasional Bhutan. Di sini, sejumlah besar peninggalan Buddha dikumpulkan, yang akan menarik bahkan bagi mereka yang bukan pendukung agama ini.

Sejarah

Museum Nasional Bhutan dibuka pada tahun 1968 atas perintah Raja ketiga Jigme Dorji Wangchuk. Khusus untuk tujuan ini, menara Ta-Dzong dilengkapi kembali, yang sampai saat itu digunakan sebagai benteng militer. Dibangun pada 1641 di pantai Paro Chu dan pada zaman kuno membantu mencegah invasi pasukan musuh dari sisi utara. Sekarang gedung ini digunakan secara eksklusif untuk tujuan damai.

Fitur museum

Bangunan enam lantai dari Museum Nasional di Bhutan memiliki bentuk bulat. Sebelumnya di menara Ta-dzong tinggal tentara dan tawanan perang. Museum ini telah mengumpulkan sejumlah besar artefak Buddha, yang memiliki nilai khusus bagi para peziarah. Sekarang setiap lantai bangunan ditugaskan untuk komposisi tertentu. Mengunjungi tengara , Anda bisa berkenalan dengan relik berikut:

Sebelum Anda pergi bertamasya ke Museum Nasional Bhutan, Anda harus ingat bahwa di dalam museum itu dilarang untuk mengambil foto dan video. Memotret hanya diperbolehkan di luar itu.

Bagaimana menuju ke sana?

Museum Nasional Bhutan terletak di pinggiran Paro. Lebih aman untuk ke sana dengan mobil, ditemani oleh pemandu atau di bus wisata. Museum ini terletak sekitar 8 km dari bandara Paro , yang dapat dicapai dalam 17-19 menit.